Pemanfaatan Radio Frequency Identification (RFID) di Perpustakaan, Sudah Siapkah?



            Kebutuhan informasi di perpustakaan saat ini semakin tinggi. Salah satu kebutuhan tersebut adalah layanan di perpustakaan. Pelayanan konvesional seperti peminjaman hanya pada staf perlu difikirkan juga pelayanan secara modern yang memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini. Pelayanan Pengembangan yang dilakukan perpustakaan selaras dengan berkembangnya keinginan pengguna yang serba lebih.  Perpustakaan memiliki bidang layanan yang tidak sedikit. Perpustakaan juga tidak hanya memfokuskan pada user oriented dalam bidang pelayanan saja. Perpustakaan memerlukan perubahan cangkupan lebih luas seperti RFID. RFID dapat dijadikan solusi dalam pengembangan bidang layanan di perpustakaan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya RFID pun di beberapa perpustakaan mengalami kendala. Kendala tersebut bisa datang dari pengelola maupun teknis dalam pelaksanaannya. Sudah siapkah perpustakaan-perpustakaan kita menerapkan RFID dalam upaya meningkatkan pelayanan di perpustakaan? Problematika apa yang dapat meghambat penyelenggaraan RFID? 
Pengembangan perpustakaan yang berbasis RFID bagi tenaga pengelola perpustakaan, dapat membantu pekerjaan di perpustakaan (Saputra, 2010). Perpustakaan yang mampu menerapkan RFID di dalam perpustakaannya akan membantu staf dalam melaksanakan tugasnya. Pengguna akan meminjam buku secara mandiri, serta deteksi untuk mengawasi koleksi di perpustakaan tanpa harus pustakawan yang terlibat. Kemudahan pelayanan yang diberikan ini dapat dijadikan pustakawan mampu mengoptimalisasikan tugas dan peranya di perpustakaan. Munculnya program baru hingga evaluasi SOP (Standard Operating Prosedure) dapat dijalankan perpustakaan dengan baik. Program baru tersebut seperti Kemajuan teknologi di perpustakaan perlu dimanfaatkan penggunaannya sehingga pustakawan dapat lebih produktif dalam mencapai user oriented. Menurut (Saputra, 2010) Teknologi saat ini sudah memungkinkan adanya self-services dalam layanan sirkulasi melalui fasilitas barcoding dan RFID (Radio Frequency Identfication). Layanan pada instansi-instansi saat ini telah banyak yang mengadopsi layanan mandiri karena kemajuan teknologi yang semakin canggih. Layanan di perpustakaan saat ini juga sudah selayaknya memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini dalam upaya meningkatkan layanan prima kepada pengguna.
Pengembangan RFID untuk perpustakaan-perpustakaan perlu analisis yang baik dalam pelaksanaanya. Analisis tersebut bisa dengan mengevaluasi problematika menjadikan terhambatnya pemanfaatan maupun bekembangnya RFID pada perpustakaan-perpustakaan. Ha-hal yang bisa menghambat bisa dikarenakan pelaksanaan teknis pengelolaan RFID sendiri maupun faktor eksternal seperti dana. Penerapan RFID diperpustakaan yang masih relatif baru dan karenanya ada banyak fitur teknologi yang tidak difahami oleh masyarakat umum (Hamdani, 2014). Penerapan RFID di dunia perpustakaan saat ini perlu di kaji lebih dalam untuk pelaksanaan dan peningkatan pelayanan.

Daftar Referensi
Hamdani, F. (2014). PENERAPAN RFID ( RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION ) DI PERPUSTAKAAN : KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA. Penerapan RFID (Radio Frequency Identification) Di Perpustakaan: Kelebihan Dan Kekurangan, 2(1), 71–79.
Saputra, D. (2010). Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan Menggunakan Radio Frequency Identification ( RFID ). Al Informatika Mulawarman Vol 5 No. 3 September 2010 1 Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) Doni, 5(3), 1–11.



Komentar

  1. RFID dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk perpustakaan baik yang besar maupun yang kecil.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer