Perpustakaan Modern: Aspek Penerapan Ergonomi untuk Pustakawan

                                   https://www.ergocentric.com/blog/ergonomics-home-office

Kemajuan teknologi yang terus berkembang tidak dapat dihindari. Teknologi yang terus berkembang akan berdampak pada pengembangan program di lingkungan perpustakaan. Dampak pengembangan program pada perpustakaan dapat dirasakan pada salah satunya dalam bidang ergonomi. Ergonomi disini dapat difokuskan untuk pustakawan di perpustakaan. Bagaimanapun aspek ergonomi diperpustakaan bernilai penting dan perlu diperhatikan? Keterlibatan ergonomi diperpustakaan memberikan manfaat kepada pustakawan untuk mengurangi resiko-resiko di masa depan. Selanjutnya, keterlibatan ergonomi sebagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan setiap individu dalam kaitan pustakawan menjadi nilai kebutuhan pustakawan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dikutip dari (Chao, Sheau-yueh 2001) umur penggunaan teknologi dan komputer yang digunakan perpustakaan dapat mempengaruhi tingkat stress serta memberikan resiko pada individu. Tentunya nilai-nilai yang dibangun dalam menciptakan ergonomi adalah dalam upaya mengindari kemungkinan-kemungkinan buruk didunia kepustakawanan perpustakaan.
Ergonomi adalah berbagai konsep yang membantu dalam memaksimalkan desain interaksi manusia dengan mesin, sistem, bekerja metode dan lingkungan, sementara memperhitungkan keamanan, kapasitas fisik dan mental dan potensi produktif mereka operator manusia yang sama (Rooney, James 1994). Konsep yang dibangun dalam ergonomi untuk mencapai tujuan ketingkat yang lebih kompleks manajemennya. Tujuan ergonomi dalam bidang perpustakaan dapat dicapai dengan desain ergonomi. Tujuan kajian mengenai ergonomi untuk memelihara dan meningkatkan kinerja dan produktivitas dengan memperhatikan faktor kesehatan, keselamatan, keamanan, dan kepuasan kerja (Fatmawati, Endang. 2014). Persiapan untuk membangun ergonomi merupakan hal yang pertama yang dilakukan dalam proses pematangan konsep. Aspek-aspek ergonomi diharapkan mampu membantu bidang perpustakaan secara ruang lingkup ergonomi menurut (Yuan, Lu 2015) yaitu dengan melakukan persiapan memangun dukugan manajemen dasar-dasar ergonomi, implementasi ergonomi, pemantauan pelaksanaan ergonomi dan sejauh mana evaluasi ergonomi dilaksanakan. (Rusmana dan Kuswarno, 2013) Faktor ergonomi yang paling mempengaruhi kerja seorang operator komputer, yaitu: 1. Masalah lingkungan, misalnya ketepatan pencahayaan, penataan (lay out), suhu udara 2. Masalah perangkat keras, meliputi furniture, tempat duduk yang nyaman, ruang kerja yang dirancang dengan baik 3. Masalah kerja sama antara komputer dan penggunanya (usersystem interface), meliputi perangkat lunak, pelatihan operator komputer, dokumentasi yang mudah dibaca atau dimengerti. Penjelaskan aspek ergonomi tersebut bahwa pustakawan dalam bekerja untuk mencapai aspek kenyamanan. Kenyamanan dari aspek ergonomi yang diperoleh untuk meningkatkan nilai-nilai dalam diri individu/pustakawan. Individu/pustakawan untuk kemudian mampu meningkatkan prestasi dalam mencapai pekerjaan yang produktif. (Priansa dan Garnida, 2013) menyatakan manfaat yang diperoleh organisasi jika mampu mengimplementasikan ergonomi dengan optimal, antara lain:
1. Meningkatkan unjuk kerja, seperti: menambah kecepatan kerja, ketepatan, keselamatan kerja, mengurangi energi serta kelelahan yang berlebihan
2. Mengurangi waktu, biaya pelatihan dan pendidikan
3. Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya manusia melalui peningkatan ketrampilan yang diperlukan
4. Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia
5. Meningkatkan kenyamanan pegawai dalam bekerja
Aspek lain yang diperlukan dalam ergonomi dengan melihat desain ergonomi yang baik untuk diterapkan. Menurut Cohen dan Cohen dalam Mutia (2012:80) faktor-faktor yang mempengaruhi desain interior ruang perpustakaan terdiri dari sistem pencahayaan, power (kabel telepon, barang-barang eletronik) dan konservasi energy. Bahwa penataan desain interior tersebut dibuat dalama rangka menciptakan kenyamanan pemustaka. Tiga jenis pedoman. 1. Pedoman umum yang berkaitan dengan perencanaan lokakarya (kedekatan atau keterpencilan kebutuhan, visibilitas pada workstation lain) 2. pedoman lengkap mengenai tata letak stasiun kerja; 3. refleksi pada pekerjaan organisasi (alokasi sumber daya, tugas, dll).
Penerapan ergonomi di perpustakaan, berarti suatu ilmu yang mempelajari tentang interaksi antara alat atau fasilitas kerja di perpustakaan dengan pustakawannya pada saat mereka melakukan pekerjaan, kemudian dengan lingkungan kerjanya, sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan secara aman, efektif dan efisien (Fatmawati, Endang. 2014). Pemahaman tersebut terkait bagaimana manusia berhubungan dengan lingkungan mereka, dalam hal ini daerah atau ruang dalam perpustakaan. Kemudian pengetahuan tentang bagaimana mereka saling berhubungan dengan ruang serta bagaimana ulang ruang sehingga bekerja lebih baik untuk meningkatkan produktivitas kerja. Pada akhirnya penerapan ergonomic sebagai salah satu solusi dalam manajemen sumber daya manusia yang ada dilingkungan perpustakaan. Manajemen sumber daya manusia dalam hal itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, keamanan, kenyamanan dan dalam upaya membangun budaya kerja yang lebih baik di masa depan.
Daftar Pustaka
Chao, heau-yueh J. 2001. Library ergonomics in literature: a selected annotated bibliography. Collection Building. Vol. 20 Issue:4, pp.165-178 (diakses 06 April 2018)
Fatmawati, E. (2014). Kenyamanan Tempat Kerja Pustakawan: Perspektif Ergonomi. Pustakaloka, 106-111.
Priansa, Donni Juni dan Agus Garnida, Manajemen Perkantoran Efektif, Efisien, dan Profesional. Bandung: Alfabeta, 2013
Rooney, James. 2014. Ergonomics in Academic Libraries. Library Management.  Vol. 15 Issue: 1, pp.26-35, https:// doi.org/10.1108/01435129410049025 (diakses 06 April 2018)

Rusmana, Agus dan Engkus Kuswarno, Analisis Sistem Informasi. Cet.3, Edisi 3. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2013

Komentar

  1. Hal penting dalam hal ini juga adalah bagaimana agar tugas tugas rutin tidak lagi menjadi beban karena dipermudah dengan teknologi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer