Goals of Design Library
Sumber: http://www.thelastglacier.com
Desian
perpustakaan memiliki kompleksitas permasalahan masing-masing dalam
pelaksanaannya. Permasalahan dalam mengelola desain dapat berupa faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang menghambat dalam
pengelolaan perpustakaan seperti kurang dukungaan dari pimpinan, kurangnya
motivasi pustakawan maupun kurangnya kerjasama dalam instansi maupun
organisasi. Sedangkan faktor eksternal yang menghambat pelaksanaan desain
perpustakaan seperti tidak adanya bantuan dana promosi, kurangnya dukungan
kebijakan pemerintah dan lingkungan perpustakaan sekitar yang kurang mendukung.
Proses manajemen desain perpustakaan oleh karenanya perlu diminimalisir
hambatan dalam kesuksesan dasain perpustakaan. Berfikir positif untuk merealisasikan
pelaksanaan bagaimana mengkonsep dan bagaimana memberikan solusi untuk
pelaksanaan manajemen desain perpustakaan. Menurut (Priyanto, I. 2018) manajemen
desain harus berfikir mengenai hal-hal sebagai berikut: 1. Akses
perubahan-perubahan dan driversnya, 2. Skenario merealisasika yang kecil-kecil,
2. Pertimbangan bangunan lain disekitar, 4. Tunjukan ada return on investement
dan 5. Keberlanjutan. Sebagai salah contoh terkait dana. Dana sangat
berpengaruh dampaknya dalam managerial desain perpustakaan. Dukungan kekuatan
dana dapat ditambah dengan dukungan pimpinan, kerjasama dengan instansi lain
maupun kerjasama kebijakan pemerintah yang mendukung proses terlaksananya
desain-desain perpustakaan. Kerjasama juga bisa dilakukan dengan organisasi dan
perusahaan lain. Bahwa perpustakaan perlu belajar melalui layanan-layanan jasa
yang telah sukses disekitar. Mereka bisa mendatangkan dana melalui kerjasama
dengan organisasi dan perusahaan lain. Bagaimanpun bahwa dalam pengembangan dan
pembangunan perlu pihak-pihak lain dalam mendorong terlaksannya implementasi
desain perpustakaan.
Perpustakaan
dalam mengelola manajemen desain diperlukan faktor-faktor yang mendukung
pelaksanaan desain perpustakaan serta aspek-aspeknya. Faktor dan aspek dalam
mendesain perpustakaan menjadi pedoman sebelum eksekusi desain perpustakaan dijalankan.
Sedangkan (Brophy. 2005) di dalam bukunya The Academic Library menyatakan
bahwa dalam desain interior perpustakaan harus mempertimbangkan sejumlah
prinsip-prinsip umum sebagai berikut :
“1.
Accessibility. Setiap ruangan perpustakaan harus mudah diakses oleh setiap
pengguna terutama mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau cacat. 2.
Flexibility. Setiap ruangan dan area di perpustakaan harus bersifat fleksibel
untuk suatu saat digunakan untuk tujuan-tujuan yang berbeda. 3. Compactness.
Setiap ruangan saling berdekatan satu sama lain sehingga mudah dicapai oleh
pengguna. 4. Serviceability. Dukungan daya listrik dan jaringan komputer dan
upaya antisipasi jika keduanya bermasalah. 5. Environment. Lingkungan yang
stabil perlu juga dipertimbangkan dalam kaitannya dengan kebutuhan koleksi
perpustakaan. 6. Health and safety. Perpustakaan dimanfaatkan oleh sejumlah
besar pengguna karena itu keselamatan mereka patut menjadi perhatian besar. 7. Use
of natural light. Setiap ruang perpustakaan khususnya ruang baca seharusnya
mendapatkan pencahayaan alami. 8. Confort. Karena para pengguna dan staf
perpustakaan menghabiskan lebih banyak waktu di perpustakaan, maka faktor
kenyamanan tidak boleh diabaikan. 9. Maintainability. Gedung perpustakaan
secara mudah dan ekonomis dapat dipertahankan dalam jangka panjang. 10.
Security. Desain gedung dan interior perpustakaan harus mempertimbangkan faktor
keamanan seperti menyediakan pintu masuk dan keluar dengan satu koridor.”
Kriteria
perpustakaan dengan desain baik ditunjukan dengan prinsip dan konsep yang dibuat
memberikan kebermanfaatan. Selain kebermanfatan perpustakaan juga berorientasi
kepada kebutuhan pengguna. (Lasa. 2005) mengatakan bahwa terdapat beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan dalam arsitektur gedung perpustakaan. Gedung
perpustakaan perlu ditata sesuai kebutuhan dengan tetap mengindahkan
prinsip-prinsip arsitektur. Penataan ini dimaksudkan: 1. Memperoleh efektifitas
kegiatan dan efisiensi waktu, tenaga dan anggaran. 2. Menciptakan lingkungan yang nyaman suara,
nyaman cahaya, nyaman udara, dan nyaman warna. 3. Meningkatkan kualitas
pelayanan 4. Meningkatkan kinerja petugas perpustakaan. 5. Ruang perpustakaan
akan nyaman bagi pemakai dan petugas bila ditata dengan memperhatikan fungsi,
keindahan, dan keharmonisan ruang. Dengan penataan yang baik akan memberikan
kepuasan fisik dan psikis bagi penghuninya.
Keberlanjutan dan semangat dalam
melaksanakan program harus didukung oleh berbagai pihak. Manajemen desain
perpustakaan dibangun dengan pembelajaran dan pengalaman. Perpustakaan juga
dibangun dengan mempertimbangkan beberapa aspek dan faktor penting yang perlu
diperhatikan. Evaluasi lain dalam pelaksanaan manajemen desain perpustakaan
dengan memperhatikan juga nilai-nilai fungsional gedung bukah hanya fisik. Menurut
(Fahmi, Yusri. 2013) Perpustakaan memang selayaknya dibangun dan didesain
tidak saja dengan mempertimbangkan aspek estetikanya saja tetapi juga jauh
lebih penting dari itu yaitu aspek fungsionalnya.
Daftar
Pustaka
Brophy,
Peter. 2005. The Academic library.
London: Facet Publishing.
Fahmi, Yusri. 2013. : Desain
Gedung Perpustakaan Perguruan Tinggi (Antara Nilai dan Nilai Estetika). Jurnal Ilmu perpustakaan, informasi dan
kearsipan. Khizanah Al-Hikmah. Vol 1. No. 2
Lasa HS. 2005. Manajemen perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media.
Priyanto, I. F. 2018. Wow Factor. Materi Manajemen Desain dan Perpustakaan
Priyanto, I. F. 2018. Wow Factor. Materi Manajemen Desain dan Perpustakaan
tujuan disain harus sesuai dengan user's learning behavior.
BalasHapus